U.S. Department of Education, Human Services Division, menjelaskan bahwa; “Hypnosis is the by-pass of the critical factor of the conscious mind followed by the establishment of acceptable selective thinking” . Artinya “Hypnosis adalah penembusan faktor kritis pikiran sadar diikuti dengan diterimanya suatu pemikiran atau sugesti”.
Pikiran sadar mempunyai fungsi mengidentifikasi informasi yang masuk, membandingkan dengan data yang sudah ada dalam memori kita, menganalisa data yang baru masuk tersebut dan memutuskan data baru akan disimpan, dibuang atau diabaikan sementara. Sementara itu pikiran bawah sadar yang kapasitasnya jauh lebih besar dari pikiran sadar mempunyai fungsi yang jauh lebih komplek. Semua fungsi organ tubuh kita diatur cara kerjanya dari pikiran bawah sadar. Selain itu nilai-nilai yang kita pegang, sistem kepercayaan dan keyakinan terhadap segala sesuatu juga disimpan di sini. Memori jangka panjang kita juga terdapat dalam pikiran bawah sadar.
Critical Factor adalah bagian dari pikiran yang selalu menganalisis segala masukan informasi dan menentukan tindakan rasional seseorang. Critical Factor melindungi pikiran bawah sadar dari ide, informasi, sugesti atau bentuk pikiran lain yang dapat mengubah program pikiran yang sudah tertanam di bawah sadar. Ketika kita dalam kondisi sadar , Critical Factor akan menghalangi afirmasi atau sugesti yang ingin kita tanamkan ke pikiran bawah sadar. Sugesti yang diucapkan dalam kondisi sadar terhalang oleh Critical Factor, sehingga efeknya sangat kecil atau bahkan tidak ada sama sekali. Saat hypnotist melakukan hypnosis, yang terjadi adalah hypnotist mem-by-pass Critical Factor subjek (orang yang dihipnotis) dan langsung berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar subjek. By-pass di sini jangan disalah artikan sebagai suatu bentuk manipulasi. Menembus Critical Factor ini dilakukan dengan suatu teknik yang dinamakan "induksi".
Induksi dapat dilakukan dengan cara membuat pikiran sadar subjek di sibukan, lengah, bosan, bingung (tidak memahami) atau lelah sehingga Critical Factor terbuka atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Karena Critical Factor terbuka atau pengawasannya lemah maka sugesti akan langsung menjangkau pikiran bawah sadar.
Critical Factor menjadi tidak aktif ketika seseorang dalam kondisi trance hypnosis. Maka dari itu, semua sugesti - selama tidak bertentangan dengan sistem kepercayaan dan nilai-nilai dasar yang dianut seseorang - akan diterima oleh pikiran bawah sadar sebagai kebenaran, kemudian disimpan sebagai program pikiran. Program pikiran yang sudah ditanamkan melalui sugesti dalam kondisi hypnosis, akan menjadi pemicu perubahan yang seketika dan permanen.
Gelombang Otalk Manusia
Beta, frekuensi 12 - 25 Hz. Dominan pada saat kita dalam kondisi terjaga, menjalani aktifitas sehari-hari yang menuntut logika atau analisa tinggi, misalnya mengerjakan soal matematika, berdebat, olah raga, dan memikirkan hal-hal yang rumit. Gelombang beta memungkinkan seseorang memikirkan sampai 9 obyek secara bersamaan.
Alpha, frekuensi 8 - 12 Hz. Dominan pada saat tubuh dan pikiran rileks dan tetap waspada. Misalnya ketika kita sedang membaca, menulis, berdoa dan ketika kita fokus pada suatu obyek. Gelombang alpha berfungsi sebagai penghubung pikiran sadar dan bawah sadar. Alfa juga menandakan bahwa seseorang dalam kondisi light trance atau kondisi hypnosis yang ringan.
Theta, frekuensi 4 - 8 Hz, Dominan saat kita dalam kondisi hypnosis, meditasi dalam, hampir tidur, atau tidur disertai mimpi. Frekuensi ini menandakan aktivitas pikiran bawah sadar.
Delta, frekuensi 0,1 - 4 Hz. Dominan saat tidur lelap tanpa mimpi.
Diperoleh hasil penemuan bahwa subyek yang sedang dalam kondisi hypnosis, gelombang otaknya antara alpha dan theta. Dalam kondisi terjaga, gelombang otak subyek umumnya adalah beta. Begitu dilakukan induksi, maka gelombang otak subyek secara cepat turun ke alpha, dan setelah dilakukan teknik deepening, otak subyek menunjukkan gelombang theta. Diyakini oleh para ilmuan bahwa apabila otak memproduksi gelombang otak theta yang dominan, maka sedang terjadi aktifitas pikiran bawah sadar.
Sekarang kita mengerti bahwa seorang dalam kondisi trance hypnosis gelombang otaknya adalah antara alpha dan theta. Pertanyaannya, apakah gelombang otak alpha dan theta hanya terjadi pada kondisi trance hypnosis saja? Ternyata tidak. Secara alami kita memasuki kondisi alpha dan theta setiap akan tidur dan bangun tidur. Ketika kita sudah merasa sangat rileks, tenang, dan hampir tertidur, tapi anda masih menyadari keberadaan kita, maka seperti itulah kondisi hypnosis. Ketika kita terjaga dari tidur, dan masih malas untuk beranjak dari tempat tidur karena masih ingin melanjutkan tidur lagi, maka seperti itulah kondisi hypnosis. Bedanya ketika kita akan tidur yaitu kita hanya mengalami kondisi alpha-theta dalam beberapa menit saja, kemudian gelombang otak kita turun ke delta (tanda bahwa tubuh dan pikiran anda beristirahat total). Sedangkan dalam kondisi hypnosis, kita dapat mengalami kondisi trance (gelombang otak alpha-theta) dalam waktu yang lama.
Dengan mengetahui bahwa kondisi hypnosis adalah kondisi yang alami bagi manusia, maka tidak perlu ada ketakutan lagi bahwa hypnosis itu berbahaya. Kecurigaan bahwa ada unsur magic/sihir/paranormal dalam hypnosis sudah lenyap sejak diketahui bahwa hypnosis itu fenomena mental yang alami.
Mengatasi hipnosis
Hypnosis hanya dapat dirasakan oleh kita apabila kita mengizinkan kita untuk mengalaminya. Seperti kita mengizinkan diri kita terpengaruh oleh adegan sedih sebuah film yang sedang ditonton atau cerita novel yang sedang dibaca. Hypnosis bukanlah cara menguasai pikiran seseorang tetapi seni mengelola pikiran. Seorang pakar hypnosis tidak punya kekuatan supranatural untuk mengontrol pikiran kita. Jika seseorang tidak dapat dipaksa untuk terharu dengan adegan sedih sebuah film, maka ia juga tidak dapat dipaksa untuk dihipnotis.
- Tetaplah berpikir kritis terhadap sugesti yang disampaikan
- Abaikan semua yang dikatakan hypnotis
- Jangan panic atau bingung karena kalimat yang membingungkan kita
- Boleh juga dengan cara ini; katakan seperti apa yang dikatakannya. Lakukan apa yang dilakukannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Your comment