Dapatkah kesulitan belajar menjadi tidak terkendali atau diobati?
Susan sekarang dikelas sembilan dan senang belajar. Dia tidak lagi percaya bahwa dia kurang berkembang secara mental dan pengunaan kata-katanya telah meningkat. Susan telah menjadi seorang pemahat berbakat dan suka membuat pakaian dan furniture untuk boneka adiknya. Meskipun demikian dia masih dalam program pendidikan khusus, dia berubah secara perlahan-lahan tetapi terlihat kemajuannya dalam membaca dan matematika.
Wallace
Setelah beberapa tahun, Wallace diketahui suka membuat kotak-katik mobil dan bernyanyi di gereja. Di gereja, dia bertemu dengan seorang wanita yang mengetahui kesulita belajar. Dia bercerita kepada Wallace bahwa dia dapat ditolong melalui kegiatan gerejanya. Sejak itu, Wallace bekerja dengan seorang terapi bicara, belajar mengartikulasiskan dan memperhatikan perbedaan-perbedaan menyuarakan bunyi. Ketika dia mengeluhkan bahwa dia terlalu tua untuk belajar, penerapinya mengingatkannya, “Tidak pernah terlambat untuk mencapai otak bagusmu!” Pada usia 46 tahun, Wallace bersekolah malam untuk menjadi teknisi mobil. Dia menyukainya karena dia dapat belajar sambil melakukan pekerjaan.
Dennis
Pada usia 23 tahun, Dennis tersenyum dan berjabatan tangan percaya diri ketika masuk kuliah. Setelah mengatur kertas yang berantakan, dia akhirnya menyerahkan kepada konselornya sebuah resume yang rapih. Meskipun Dennis jalannya jingjit dan kadang-kadang tersandung, dia bersemangat. Dia mengatakan bahwa karena buku-buku dalam bentuk rekaman tape dan dosen-dosen mengingkannya lulus kuliah, dia suka menjual barang-barang elektronik. Dia dan tunanganya menyinggung bahwa anak-anak mereka akan mengalami kesulitan belajar. “Tapi kami harus memperhatikkannya dan menolongnya sejak awal – lebih cepat daripada yang telah saya lakukan”.
Orang-orang seperti Dennis, Susan dan Wallace belajra beradaptasi dan mengisi kehidupannya sendiri- tidak diobati tetapi dengan mengembangkan kekuatan pribadinya sendiri. Mereka menemukan caranya untuk menikmati bakatnya lainnya.
Meskipun kesulitan belajar tidak terlihat, memberikan pengalaman belajar yang tepat membuat orang memiliki kemampuan luar biasa untuk belajar. Fleksibilitas otak untuk belajar keterampilan baru sangat hebat disaat kanak-kanak dan berkurang kehebatannya setelah masa puber. Sebab itu intervensi awal sangat penting. Kita mesti terus menjaga kemampuan belajar selama hidup kita.
Meskipun kesulitan belajar tidak dapat diobati, tapi masih ada harapan. Karena masalah-masalah belajar bidang tertentu menunjukan kelambatan perkembangan, banyak anak-anak pada ahirnya mengejar kelambatan itu. Tentang kesulitan berbicara dan berbahasa, anak-anak yang mempunyai kesulitan artikulasi atau mengekspresikan bahasa tampaknya memiliki permasalahan yang lebih lama. Walaupun kelambatan awal, banyak anak-anak belajar berbicara.
Orang dengan dyslexia –sulit membaca dan menulis- harapannya bermacam-macam.Tetapi program membaca yang cocok dapat membantu pelajar membuat kemajuan hebat.
Pertolongan yang cocok dari orang tua dan tenaga klinis secara terus menerus kepada anak-anak ADHD menyebabkan mereka menjadi lebih baik dan lebih mampu menekan hyperactivity mereka dan mengarahkannya kedalam suatu tingkah laku yang lebih dapat diterima dimasyarakat.
Dapatkah orang dewasa yang memiliki masalah tersebut ditolong? Sebagai contoh,dapatkah seorang dewasa dengan masalah kesulitan membaca dan menulis masih perlu belajar membaca? Dalam banyak kasus, jawabannya adalah ya. Mungkin tidak semudah seperti mengajarkan kepada anak-anak. Mungkin lebih lama dan lebih banyak pengulangan, dan mungkin lebih banya metode pengajaran yang harus diajarkan tetapi sekarang kita mengetahui lebih lagi tentang membaca dan tentang pengajaran kepada orang tua daripada dulu. Berbagai buku dan program pengajaran orang dewasa yang disponsori oleh perpustakaan, sekolah swasta dan kmonunitas mahasiswa ada untuk membantu orang dewasa mengembangkan keterampilan membaca, menulis, dan berhitung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Your comment