Bagaimana Keluarga Belajar Mengatasi?
Anak-anak dengan learning disorder sering menyerap apa yang orang lain pikirkan tentang mereka. Mereka boleh merumuskan mereka sendiri sehubungan dengan ketidakmampuannya dengan “terbelakang”, “lambat” atau ‘berbeda”.
Kadang kadang mereka tidak mengetahui bagaimana mereka berbeda, tetapi mereka mengetahui betapa tidak menyenangkan mereka rasakan. Tensi mereka atau perasaan mamlu mereka dapat mengarahkan mereka kepada beraksi dalam berbagai cara –dari menarik diri sampai ingin berkelahi. Seperti Wallce, mereka ingin berkelahi. Mereka mungkin berhenti belajar dan keluar dari sekolah. Atau seperti Susan, mereka menjadi terisolasi dan depresi.
Anak-anak dengan masalah kesulitan belajar dan masalah kesulitan perhatian mungkin mendapatkan kesulitan bergaul dengan teman sekolahnya. Untuk anak-anak ADHD, hal ini mungkin ada hubungannya dengan keinginan menyentak mereka, tidak bersahabat atau tingkah laku menarik diri. Beberapa anak dengan masalah perkembangan terlambat mungkin lebih senanng bergaul dengan anak-anak yang lebih muda. Masalah-masalah sosial mungkin juga menjadi suatu sumber dari ketidakmampuan mereka. Beberapa orang dengan masalah kesulitan belajr tampaknya tidak mampu menginterpretasikan tangga nada atau ekspresi wajah. Kesalahpahaman tentang situasi menyebabkan mereka beraksi tidak semestinya, menyuruh orang pergi.
Tanpa pertolongan professional, situasi ini dapat tidak terkontrol. Lebih banyak anak-anak atau remaja gagal, lebih banyak mereka mengeluarkan rasa frustasi dan merusak kepercayaan diri mereka. Semakin mereka beraksi diluar batas, semakin sulit dan hukum yang diterima. Wallace yang memukul teman ketika diejek tentang pengucapannya yang jelek dan berulang kali dilarang dari sekolah menujukan betapa sedih siklus itu terjadi.
Memiliki anak denngan masalah kesulitan belajar boleh jadi merupakan beban emosional bagi keluarga. Orang tua sering merasa emosi: menolak, bersalah, menyalahi, frustasi, masah dan putus asa. Kakak dan adik mungkin merasa terganggu atau malu dengan saudaranya, atau iri terhadap semua perhatian yang berikan kepada anak bermasalah itu.
Konseling dapat sangat membantu orang-orang yang memiliki masalah kesulitan belajar dan juga membantu keluarga mereka sendiri. Konseling dapapt menolong secara efektif anak-anak, para remaja dan orang dewasa mengembangkan control dir yang lebih baik dan perilaku yang lebih positif kearah kemampuan mereka sendiri. Berbicara dengan konsling atau psychologist juga membiarkan anggota keluarga mengudarakan perasaan mereka.
Banyak orang tua menemukan bahwa bergabung dengan kelompok pendukung juga membuat suatu perbedaan. Kelompok pendukung dapat menjadi sumber informasi, saran praktis, pengertian matang. Buku yang ditulis oleh pendidik dan profesioanl kesehatan mental dapat juga membantu.
Modifikasi perilaku juga tampaknya menolong banyak anak-anak dengan masalah hiperaktif dan kesulitan belajar. Dalam modifikasi perilaku, anak-anak menerima hadiah apabila mereka beraksi dengan semestinya. Menerima penghargaan yang dihadiahkan segera dapat membantu anak-anak belajar mengontrol aksi mereka sendiri, di rumah dan di kelas. Konselor sekolah atau pribadi dapat menjelaskan modifikasi perilaku dan membantu orang tua dan guru mempersiapkkan penghargaan yang cocok untuk anak-anak.
Orang tua dan guru dapat menolong dengan menyusun tugas-tugas dan lingkungan-lingkungan untuk anak-anak dalam cara-cara yang memperkenankan anak-anak menjadi sukses. Mereka dapat menemukan cara-cara untuk membantu anak-anak membangun kekuatan mereka. Artinya melakukan kontak mata sbelum berbicara kepada anak dengan masalah kesulitan perhatian. Untuk remaja dengan masalah bahasa, sediakanlah gambar-gambar dan diagram-diagram untuk melaksanakan tugas. Untuk murid seperti Dennis dengan masalah tulisan dan ejaan, solusinya mungkin menyediakan program pengolah kata dan program pemeriksa ejaan.
Setiap anak perlu menumbuhkan perasaan kompeten dan dicintai. Apabila anak-anak memiliki kesulitan belajar, maka orang tua perlu bekerja lebih giat pada pengembangan kepercayaan diri anaknya dan keterampilan membangun hubungan dengan orang lain. Self esteem dan hubungan bagik merupakan pengembangan bermanfaat seperti keterampilan akademis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Your comment