Jumat, 11 November 2016

Langkah Ancam Mengancam.

Spin war Ahok menyasar dirinya sendiri, bahkan Jokowi. Akibat ulah Ahok, maka pra demo 4 Nov 2016 Jokowi mendatangi Prabowo. Kedatangan Jokowi ke Prabowo tentu bukan sekedar sambangan biasa, tapi langkah cerdik untuk melepaskan beban dari tekanan umat Islam sehubungan dengan kasus Ahok “lompat pagar” sehingga Ahok terindikasi melecehkan Al Quran. Bahkan boleh jadi bahwa sambangan Jokowi yang lugas itu juga mengarah ke Prabowo  dengan aksi demo dan sekaligus mengecilkan posisi  SBY.



 Prabowo cerdas. Ia menerima sambangan Jokowi dan mempertegas jiwa kenegarawannya. Untuk menurunkan suhu politik yang sedang memanas, ia menghimbau masyarakat agar berdemo damai. Prabowo juga menegaskan Gerindra tidak akan ikut berdemo, tetapi membiarkan anggotanya berdemo sebagai individu. Sementata itu, SBY juga cerdik. Ia memainkan langkah straregis menyambangi Yusuf Kala dan Wiranto untuk menjelaskan kondisi kritis negara karena tidak segera mengusut kasus Ahok tersebut. Pada sàat yang sama,  SBY melakukan jumpa pers yang di dalamnya membantah bahwa ia bukan aktor dibalik aksi demo, sekaligus mengkiritik pemerintahan Jokowi yang lamban mengurus perihal kasus Ahok tersebut. Jumpa pers SBY secara langsung atau tidak langsung menjadi “bumbu penyedap” pelaku demo.


Demo 4 Nov 2016, pendemo berkumpul di sekitar  patung kuda dan istana di Jakarta. Demo yang berlansung setelah sholat Jumat sampai Magrib diikuti oleh ribuan umat Muslim. Pendemo melakukan demo tertib dan polisi serta TNI menertibkan pelaksanaan demo. Bahkan beberapa polisi tampak memberikan minuman dan mendengarkan orasi pendemo.  Ini adalah demo damai. Lebih dari waktu tersebut, ada yang kurang mampu mengendalikan diri atau telah terkendali. Bagaimanapun setiap aksi demo selalu saja ada pihak yang ingin memainkan skenario lain. Bisa jadi perusak demo damai 4 Nov 2014 berasal dari oknum demo damai yg merasa belum tercapai tuntutannya. Bisa jadi perusak demo damai itu sendiri adalah pihak yang berseberangan dengan pemerintah. Boleh jadi juga hal tersebut diatur oleh pemerintah untuk mendeskriditkan pendemo lalu mengambil tindakan hukumnya.


Bagaimanapun kita sedang menyaksikan pengabaian Jokowi terhadap para wakil pendemo yang ingin menemuinya. Apa pun alasan Jokowi tidak serta merta menemui mereka tapi menyerahkan persoalan kritis ini kepada Yusuf Kala mencerminkan ketidakmampuannya memperhitungkan kondisi posisinya. Yusuf Kala, diminta atau tidak diminta oleh Jokowi, faktanya telah berperan penting  atas nama pemerintah terhadap pendemo. Yusuf Kala menemui para wakil pendemo dan menjanjikan penyelesaian kasus Ahok terhadap Al Quran, khususnya surat Al Maidah 51. Hal itu nilai untuk Yusuf Kala dan Wiranto yang sebelumnya disambangi SBY.

 5 Nov 2016, jam 03:56  Jokowi mengadakan konfrensi pers yang inti pidatonya kurang lebih sama dengan yang dikatakan Yusuf Kala.

Esok langkah strategi dipèrbaharui. Langkah ancam mengancam, selebihnya bidak selalui menjadi korban lebih dahulu.

AT 5 Nov 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Your comment