Konsep bahagia menurut kelompok Behavior –Thormdike, Pavlov Bandura dst- ; manusia akan bahagia bila menerima hadiah. Konsep ini tidak bertentangan dengan moral. Penganut Behavior berusaha mencapai kebahagiaan dengan memperoleh sebanyak-banyak hadiah. Sementara itu, hadiah tidaklah selalu berupa barang. Pujian, penghormatan, penghargaan merupakan hadiah juga. Faktanya, penganut Behavior berjumlah sedikit, sebab hanya sedikit orang yang sukses atau mampu menikmati kebahagiaan dengan memperoleh sebanyak-banyaknya hadiah, pujian, penghormatan atau penghargaan dibandingkan dengan orang gagal. Lagi, penganut Behavior tidak akan mengatakan “we are happy”, jika pekerjaannya tidak mendapatkan imbalan cukup atau sesuai seperti yang diharapkannya.
Pemikiran Maslow tentang kebahagiaan jika disederhanakan berkesan begini; orang miskin tidak bahagia, orang yang terancam tidak bahagia, orang yang dibenci banyak orang tidak bahagia. Dengan kata lain, untuk mendapatkan kebahagiaan maka orang harus terbebas dari penjara kebutuhannya antara lain kebutuhan phisik, kebutuhan rasa aman, kebutuhan dicintai dan dihargai. Menggunakan konsep Maslow tentang kebahagian maka jumlah orang yang tidak bahagia di Indonesia lebih banyak daripada orang yang bahagia.
Semakin absurd saja jika kita terus mempelajari konsep bahagia berdasarkan pemikiran-pemikiran intelektualis atau kelompok agamis. Itulah sebabnya pada judul artikel ini ada “Tapi Bagaimana?” Intinya adalah begitu mudah menjelaskan dan membicarakan tentang bahagia namun begitu sulit menemukan konsep yang sama tentang kebahagian itu sendiri. Yang pasti orang bahagia biasanya hidup lebih sehat dan berumur lebih panjang. Sedikit tambahan, pekerja-pekerja di India membiasakan diri tertawa bersama-sama di pagi hari sebelum masuk ke kantor mereka. Alasannya, untuk meningkatkan motivasi kerja yang berujung kepada hasil kerja maksimal.
Pertanyaan dari saya; “Benarkah bahwa kesedihan adalah awal kebahagian? Benarkan kita harus bersusah-susah dulu bersenang-senang kemudian? Bagaimanakah anda berbahagia?”
Selamat berbahagia!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Your comment